Home » » Jangan Pernah Malu

Jangan Pernah Malu

Setiap dari kita pasti ingin dilahirkan dari keluarga yang kaya raya yang secara finansial ekonominya,mampu mendukung kita dalam segala hal untuk mencapai tujuan.Tapi bagaimana jika,kia dilahirkan dari keluarga kurang mampu atau bahkan miskin yang secara penghidupan sehari – harinya sangat jauh dari kata layak ?





Banyak dari kita yang enggan atau bahkan malu menerimanya hal tersebut dengan ikhlas bahkan bangga dengan semua anugrah tersebut yang diberikan Tuhan kepada setiap hambannya.Karena kita sebagai manusia hanya melihat perbedaan si kaya & si miskin tersebut hanya dari sudut pandang saja,tanpa pernah mau peduli kenapa Tuhan memberikan hal tersebut kepada kita ?

Kita seolah – olah hanya bangga pada orang tua kita, jika beliau memiliki jabatan tinggi & harta berlimpah dimata masyarakat tetapi ini berbanding terbalik jika orang tua kita tidak punya jabatan tinggi dimasyarakat kita seolah – olah malu & tidak bangga pada orang tua kita. Dan pasti pernah terlintas dibenak kita semua,untuk menyesali hal tersebut & bila dikasih kesempatan kedua pasti kita ingin lahir dari keluarga kaya raya,artis,budayawan,presiden.

Tapi tak ada gunanya kita menyesali semua itu yang telah dianugrahkan Tuhan kepada kita karena saya percaya bahwa setiap dari kita adalah mahluk yang spesial & sama dimatanya.Entah itu dari keluarga Pemulung, Kuli Panggul, Pedagang Asongan, Kuli Bangunan, Guru bahkan Pelacur sekalipun kita tetap sama & punya harapan sama ketika kelak nanti.

Pekerjaan yang mereka lakukan dahulu & sekarang walaupun terlihat kasar & kotor,itu semua demi melihat anaknya bisa tersenyum & meraih masa depannya sama seperti anak – anak diluar sana.Banggalah terhadap semua pekerjaan yang dilakukan orang tua kita, karena dari keringat merekalah generasi muda Indonesia tidak pernah kehilangan bibit – bibit unggul yang bisa mengharumkan nama keluarga juga nama negaranya dimata Dunia Internasional.

Kesimpulan : Tak ada pekerjaan didunia ini yang hina sama sekali,yang membuat pekerjaan itu menjadi hina adalah sudut pandang kita terhadap pekerjaan tersebut.

0 comments: