Ditengah mulai padamnya minat anak muda saat ini, yang kurang suka bermain musik Rebana ada sosok penerang yang selalu melantunkan pukulan Rebana tersebut yaitu para ibu – ibu pengajian yang dari waktu ke waktu terus semangat bermain & turut serta melestarikan alat musik Rebana dari satu masjid ke masjid yang lain & dari satu rumah ke rumah berikut tanpa pernah mengeluh sedikit pun.
Setelah itu tidak ada lagi suara merdu Rebana, kita dengarkan mengalun seirama & indah.Apa mungkin kita bisa mendengar alunan indah Rebana kembali, setelah kita beranjak menjadi orang tua yang sudah keriput ? Jangan sampai hal tersebut terjadi, karena tidak semua dari kita bisa mencapai usia tua & pantas menjadi tua.
Sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh ketika kita bermain Rebana yang tidak akan kita temukan dialat musik pada umumnya seperti Gitar, Harpa, Drum, Bass & Saxophone adalah ketika anda bermain Rebana, maka disaat itulah anda bermain untuk melestarikan kebudayaan & mendapat limpahan pahala dari setiap tepukan Rebana yang kita pukul.
Jangan sampai nasib alat musik Rebana, bernasib seperti benda - benda sejarah yang bernilai seni tinggi tapi hanya terpanjang rapi disetiap sudut kaca Museum yang sepi & hening. Maka dari itu, ini adalah tanggung jawab bersama kita semua bukan hanya pemerintah atau bahkan ibu - ibu pengajian untuk tetap menendangkan tepukan Rebana tapi kita sebagai anak muda juga harus turut serta melestarikan alat musik Rebana ini.
Kesimpulan : Warisan terindah & termahal itu bukan berupa harta berlimpah, tapi sebuah tindakan & perilaku kita semasa hidup yang akan menjadi contoh untuk bekal anak & cucu kita selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment