Walaupun begitu, rakyat dinegeri ini tidak pernah padam & berhenti untuk selalu & selalu menyampaikan keluh kesah ke Istana mereka. Dari mulai orang dewasa sampai anak TK, selalu diajarkan menyampaikan suara hatinya kesana dari waktu ke waktu. Tidak hanya dengan suara lantang & keras, bahkan melalui secarik kertas pula kita bisa menuliskan suara hati kita ke sana.
Entah sudah berapa ratus ribu bahkan jutaan surat menumpuk di Istanaku, tapi tidak ada satu pun dari surat tersebut mendapatkan balasan dari penghuni Istana yang berbadan tinggi & gagah. Jangankan balasan dari isi surat kita dapat di balas, dibuka & dibaca pun surat kita tidak pernah. Seakan surat & suara jeritan kita bagai sebuah sampah yang kotor & bau busuk sehingga tidak ada satu pun penghuni Istana yang mau memegangnya.
Seperti tukang Pos yang berpakaian rapi dengan rambut kelimis basah, yang mau menerima surat dari kita semua setiap harinya tapi tidak berani membuka surat tersebut sampai kapan pun. Inilah potret negeriku yang kaya akan budaya,tradisi,suku & agama tapi miskin moral dari segala lapisan. Tapi di satu sisi, inilah negeri terhebat & terbesar yang semua masyarakat dikenal sebagai masyarakat yang murah senyum dari seluruh turis yang pernah berkunjung ke Negeriku ini.
Kesimpulan : Harapan itu bukan untuk disampaikan tapi untuk dilaksanakan dengan tanggung, karena dari situlah harapan akan tetap anda & membara dalam hati kita setiap manusia.
0 comments:
Post a Comment